"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum." (Lukas17:7-8) Adalah tidak mudah dan betapa tidak sederhana untuk memiliki hati hamba. Kelak jika kita mempunyai hati hamba, hidup ini akan jadi mudah. Tetapi untuk membuat seseorang menjadi sederhana ternyata tidak mudah. Kita harus belajar menjadi hamba. Ada pengalaman-pengalaman yang harus kita lewati yang seringkali tidak bisa kita lompati. Banyak orang berpikir bahwa kita bisa melompat untuk menghindari beberapa bagian dari proses Tuhan. Tetapi sebenarnya Tuhan tidak pernah membawa kita melompati beberapa proses, karena itu akan menyebabkan kerusakan dalam pembangunan kehidupan rohani kita.
Pengkhotbah 7:8 (TB) Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.
(Disalin dari Renungan Harian ”DARI HATI SANG RAJA“ oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)